Menag Minta Jajarannya Serius
PEKANBARU - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan kritikan tajam dan pedas akan selalu tertuju pada Kementerian Agama (Kemenag). Sebab, Kemenag merupakan kementerian yang membawahkan agama dan mempunyai tingkat sensitivitas tinggi. Bahkan, tak jarang kritikan tersebut dibuat-buat dan tidak berdasar serta menyakitkan.
"Kesalahan kecil di Kemenag akan dibesar-besarkan dibandingkan penyelewengan besar yang dilakukan oleh kementerian lain," kata dia saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Amal Bakti ke-65 Kemenag dan Rapat Kerja Kanwil Kemenag, Provinsi Riau, di Pekanbaru, Riau, Selasa (4/1) malam.
Untuk itu, Suryadharma mengajak segenap jajaran di Kemenag memaknai HAB ke-65 yang mengambil tema "Kerja Keras Mewujudkan Kemenag yang Bersih dan Berwibawa" sebagai momentum memperbarui komitmen, memperkuat integritas, dan memperkokoh jati diri aparatur Kemenag. Dengan demikian, itu akan melahirkan kewibawaan dan kebanggaan, baik dalam konteks individu maupun kelembagaan.
Suryadharma menjelaskan, guna mewujudkan Kemenag yang bersih dan berwibawa, setidaknya ada tiga hal penting yang mesti diperbaiki, yaitu tata kelola. Pertama, perbaikan tata kelola sangat mendasar karena Kemenag berkaitan dengan agama sehingga tata kelola baik mutlak diperlukan. Di antaranya, reformasi birokrasi guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Birokrasi jangan yang jelimet, sederhanakan saja karena masyarakat menilai pelayanan Kemenag. Karena itu, birokrasi bertele-tele harus dipangkas," pinta dia.
Selain itu, lanjut Suryadharma, kedua, untuk merealisasikan lembaga yang bersih perlu diupayakan evaluasi objektif yang menilai kinerja secara proporsional, transparan, dan terukur. Ketiga, perbaikan perencanaan.
Perencanaan efektif adalah yang berorientasi pada manfaat dan hasil capaian yang jelas. Sejauh manakah program yang dicanangkan bisa memberikan manfaat bagi keagamaan dan kehidupan. "Sayang anggaran besar dibuang percuma jika perencanaan tidak efektif. Hindari penggunaan anggaran tak penting, seperti rapat koordinasi dan evaluasi serta sinkronisasi yang membuang tenaga dan anggaran. Lebih baik gunakan sebaik-baik untuk kepentingan masyarakat," tegasnya Menag. cr1, ed:subroto
sumber : http://republika.co.id:8080/koran/14/126607/Menag_Minta_Jajarannya_Serius