22.51

Kementerian Urusan Agama Palestina Mengingatkan Kemungkinan Perang Ideologi





Kementerian Urusan Agama Palestina di Gaza mengingatkan mengenai pengumuman Pemerintah Israel untuk merilis ulang Proyek Yerusalem 2020, yang akan mengurangi penduduk Palestina di Yerusalem hingga angka 20 persen. Hal tersebut akan memercikkan api perang ideologi yang "menyakitkan" di Kota Suci itu.

Komite Kementerian yang berada Yerusalem senin lalu mengungkapkan bahwa rencana tersebut bertujuan melenyapkan tempat-tempat suci Islam dan landmark di sekitar Masjidil Aqsha dengan harapan mengambil alih Masjidil Aqsha, menghancurkannya dan membangun kuil di atas reruntuhannya.

Komite menambahkan bahwa Pemerintah Israel berusaha mendatangkan sebanyak mungkin orang Yahudi ke Kota Suci dan memasukkan mereka ke komunitas yang ada untuk mencapai tujuan rencana mereka dan mengubah citra komunitas itu dari "Kota Yahudi Garis Keras" menjadi "Kota Penuh Kehidupan".

Kementerian Urusan Agama Palestina menggarisbawahi pada pembangunan ribuan apartemen dan sistem kereta Tel Aviv-Yerusalem dan jalur rel yang menghubungkan kota pemukiman penduduk,Gush Etzion, yang menempatkan kota tersebut menjadi prioritas negara.

Populasi penduduk Arab di Yerusalem mencapai 300.000 jiwa. Namun dengan adanya dinding pemisah yang mengisolasi 120.000 penduduk dan 14.000 keluarga yang tertolak kewarganegaraannya sebagai akibat penolakan kartu identitas, dan Resolusi 1650 yang menyebabkan terpisahnya ribuan keluarga, jumlah penduduk Arab anjlok ke angka 175.000 jiwa. Sementara jumlah penduduk Yahudi di Yerusalem Timur melonjak hingga 200.000 jiwa.

Perkembangan lainnya, di laporan resmi yang dikeluarkan salah satu yayasan asuransi Israel mencatat peningkatan signifikan level kemiskinan di wilayah Palestina sesuai peta pendudukan tahun 1948 untuk tahun 2009 lalu.

Laporan yang diterbitkan senin lalu itu menyatakan bahwa mayoritas keluarga yang miskin sejak awal 2009 adalah penduduk Arab di wilayah pendudukan Israel pada tahun 1948.

Yayasan asuransi tersebut mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan meningkat sebanyak 6 persen, dengan 15.000 keluarga Arab dan Yahudi berada di bawah garis kemiskinan, kebanyakan di antaranya adalah ekstrimis Palestina dan Yahudi.


Sumber : http://www.qassam.ps/news-3746-Religious_affairs_ministry_warns_of_ideological_war.html

Post Terbaru

Indeks Artikel...

Langganan via Email

Alamat email Anda: