Relawan untuk Gaza Tiba di Tanah Air
BANJARMASINPOST.co.id, BOGOR - Relawan Indonesia yang tergabung dalam Konvoi Asia untuk Gaza (Asia to Gaza Solidarity Caravan), tiba kembali di Tanah Air, setelah selama sebulan melakukan konvoi kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina.
Ketua Presidium "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia dr Sarbini Abdul Murad dalam penjelasan di Bogor, Senin (10/1/2011) petang menjelaskan bahwa para relawan itu tiba dengan selamat di Jakarta pada Sabtu (8/1/2011).
Belasan relawan Indonesia, selain dari MER-C berasal dari beberapa organisasi peduli Palestina seperti "Voice of Palestine", "Aqsa Working Group", "Hilal Ahmar Society Indonesia", serta delegasi dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
Dikemukakannya bahwa delegasi asal Indonesia itu bergabung dengan ratusan relawan dari sedikitnya 13 negara Asia untuk bersama-sama melakukan kampanye kemanusiaan di sepanjang rute konvoi yang sudah ditentukan, untuk kemudian berupaya menembus blokade Gaza.
Selain melakukan kampanye, peserta konvoi juga akan membawa sejumlah bahan bantuan yang diperlukan rakyat Gaza.
Menurut Sarbini, kedatangan mereka disambut sejumlah aktivis dari MER-C, Voice of Palestine (VOP), Hilal Ahmar Society dan juga para keluarga tercinta yang sudah ditinggal sejak tanggal 8 Desember 2010.
Satu per satu delegasi Indonesia keluar dari pintu 2D Kedatangan luar negeri Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, yang langsung disambut dengan haru dan sukacita oleh para penjemput yang sudah menunggu.
Walaupun semua delegasi tampak lelah setelah menempuh penerbangan belasan jam dari Kairo, Mesir, katanya, namun pancaran kebahagiaan karena telah menyelesaikan misi ini serta bisa mendapat kesempatan mencapai tanah Gaza.
Menurut Angga, salah seorang delegasi Indonesia, dirinya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan mengikuti konvoi ini.
"Ini adalah perjalanan yang sangat luar biasa. Terasa sekali persatuan dan solidaritas di antara seluruh peserta konvoi walaupun kita berasal dari berbagai negara, bangsa, bahasa, agama, dan lainnya. Semua membawa isu dan tujuan yang sama, yaitu untuk membuka blokade Gaza dan membebaskan Palestina dari penjajahan zionis Israel," kata Angga seperti dikutip Sarbini.
Ia menjelaskan, Konvoi Asia untuk Gaza diorganisasi oleh APSP (Asian People's Solidarity for Palestine). Sekurangnya 200 aktivis dari belasan negara Asia mengikuti konvoi ini.
Indonesia mengirimkan 13 orang anggota delegasi yang berasal dari MER-C, VOP, Hilal Ahmar Society, PB HMI dan AWG (Aqsa Working Group).
Delegasi Indonesia mulai bergabung dengan konvoi di Iran pada 9 Desember 2010. Setelah dari Iran, bersama peserta konvoi lainnya delegasi Indonesia menempuh jalur darat melintasi beberapa negara hingga mencapai Suriah.
Di Suriah, peserta konvoi sempat tinggal selama sepekan di Latakia menunggu izin masuk dari otoritas Mesir. Setelah izin didapat, peserta konvoi bergerak ke Al Arish Mesir dengan menggunakan pesawat, sementara barang bantuan senilai dua juta dolar AS dibawa menuju
Pelabuhan Al Arish dengan kapal laut sewaan "MV Salam".
Delapan aktivis ditugaskan ikut kapal laut untuk mengawal barang-barang bantuan tersebut.
Pada Minggu (2/1) akhirnya peserta konvoi bisa masuk ke Gaza. Sementara delapan aktivis dan barang bantuan baru menyusul masuk ke Gaza pada hari Selasa (4/1) malam karena masalah perizinan.
Sarbini menambahkan, MER-C mempunyai misi membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang berawal dari misi tim bantuan kemanusiaan asal Indonesia yang membawa bantuan obat-obatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia untuk warga Gaza, Palestina, akhir tahun 2008 hingga awal 2009.
Pada saat itu tim dipimpin dr Rustam S Pakaya, MPH yang saat itu menjabat Kepala Pengendalian Krisis (PPK) Departemen (Kementerian) Kesehatan dan Direktur Urusan Timur Tengah Departemen Luar Negeri Aidil Chandra Salim, M.Comm, dan sempat bertemu Utusan Khusus Sekretaris Jenderal (Sesjen) PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) Duta Besar Peter Ford.
Pada Kamis (8/1) malam pukul 21.00 waktu setempat atau Jumat dini hari pukul 02.00 WIB tiba, bantuan itu tiba di Rafah perbatasan Mesir-Jalur Gaza, Palestina.
Bantuan itu disampaikan langsung hanya dua meter dari wilayah Palestina kepada warga Jalur Gaza. Delegasi penerima pun datang secara khusus dari Gaza untuk menerima bantuan pemerintah dan rakyat Indonesia itu.
Perwakilan warga Palestina di wilayah Rafah yang saat ini dikuasai pejuang HAMAS, dan masih terus diserang bom oleh Israel itu adalah Faiz Hasunah (25).
Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp 2,1 miliar, yakni dari pemerintah Rp 700 juta, MER-C Rp 900 juta, dan BSMI Rp 500 juta berupa obat-obatan dan ambulan.
sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/index.php/read/artikel/2011/1/10/70487/relawan-untuk-gaza-tiba-di-tanah-air